Hampir semua varietas anggur yang telah dibahas sebelumnya merupakan jenis varietas anggur jenis hybrid. Apa itu jenis Hybrid..??
Hybrid dihasilkan oleh cross polination atau penyerbukan silang dari dua jenis yang berbeda. Hasil dari penyerbukan silang ini adalah mendapatkan bibit yang mewarisi keunggulan kedua indukan/tetuanya. Hasilnya adalah bibit yg stabil secara produksi, lebih bagus, lebih besar, lebih banyak, lebih produktif dan lebih manis tentunya. Namun sayangnya anggur-anggur jenis hybrid ini umumnya akan gagal menurunkan sifat stabil itu kepada anakannya yang bersumber dari biji.
Jenis-jenis Anggur Hybrid dapat dibaca pada postingan
Varietas anggur witch finger
Grape varieties hussain red and white
Varietas anggur souvenir black
Jenis hybrid kebanyakan jenisnya rentan terhadap serangan hama akar phylloxera dan nematoda parasit, mungkin karena pada prosesnya lebih mengedepankan keunggulan buah. Kelemahan ini juga mungkin disebabkan karena pada saat prosesnya, indukan yang digunakan berasal dari indukan yang adaptif pada lokasi pengembangan, karna itu sifat-sifat akarnya sangat sesuai pada kondisi tanah lokal saja.
Lantas bagaimanakah bila jenis-jenis anggur meja ini ingin di adopsi di Indonesia..??
Kekurangan dari anggur-anggur meja ini dapat di tangani dengan cara okulasi dengan varietas batang bawah (rootstok) yang berasal dari spesies pohon anggur lain yang tahan terhadap hama akar ataupun yang lebih adaptif dengan kondisi tanah. Banyak batang bawah yang digunakan dalam budidaya tanaman buah anggur yang disesuaikan dengan jenis tanah tertentu, kandungan kimia tanah dan tingkat kesuburan. Rootstok juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah umum pada pohon anggur seperti kekeringan, kelebihan air, dan salinitas.
Hybrid dihasilkan oleh cross polination atau penyerbukan silang dari dua jenis yang berbeda. Hasil dari penyerbukan silang ini adalah mendapatkan bibit yang mewarisi keunggulan kedua indukan/tetuanya. Hasilnya adalah bibit yg stabil secara produksi, lebih bagus, lebih besar, lebih banyak, lebih produktif dan lebih manis tentunya. Namun sayangnya anggur-anggur jenis hybrid ini umumnya akan gagal menurunkan sifat stabil itu kepada anakannya yang bersumber dari biji.
Jenis-jenis Anggur Hybrid dapat dibaca pada postingan
Varietas anggur witch finger
Grape varieties hussain red and white
Varietas anggur souvenir black
Jenis hybrid kebanyakan jenisnya rentan terhadap serangan hama akar phylloxera dan nematoda parasit, mungkin karena pada prosesnya lebih mengedepankan keunggulan buah. Kelemahan ini juga mungkin disebabkan karena pada saat prosesnya, indukan yang digunakan berasal dari indukan yang adaptif pada lokasi pengembangan, karna itu sifat-sifat akarnya sangat sesuai pada kondisi tanah lokal saja.
Lantas bagaimanakah bila jenis-jenis anggur meja ini ingin di adopsi di Indonesia..??
Kekurangan dari anggur-anggur meja ini dapat di tangani dengan cara okulasi dengan varietas batang bawah (rootstok) yang berasal dari spesies pohon anggur lain yang tahan terhadap hama akar ataupun yang lebih adaptif dengan kondisi tanah. Banyak batang bawah yang digunakan dalam budidaya tanaman buah anggur yang disesuaikan dengan jenis tanah tertentu, kandungan kimia tanah dan tingkat kesuburan. Rootstok juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah umum pada pohon anggur seperti kekeringan, kelebihan air, dan salinitas.
Penting untuk diketahui tujuan tertentu dalam pemilihan rootstok antara lain :
- Ketahanan dalam melawan serangan hama tanah seperti nematoda parasit
- Kesesuaian terhadap tanah tertentu seperti tekstur, kedalaman, dan kesuburan
- Kompatibel dengan kondisi kimia tanah (pH, salinitas, kadar kapur)
- Kondisi ketersediaan air tanah, drainase, dan kondisi irigasi
- Kesesuaian untuk pertumbuhan dan karakteristik buah
Disini saya akan menjabarkan beberapa jenis rootstok tanaman buah anggur dan karakteristik berdasarkan hasil ujicoba di negara asalnya.
Riparia Gloire
Riparia Gloire bersal dari Montpellier, Perancis dan juga dikenal sebagai riparia Gloire de Montpellier. Batang bawah ini adalah salah satu yang pertama digunakan setelah krisis phylloxera di Eropa, tetapi tidak memberikan cukup zat besi untuk batang atas di tanah berbasis kapur. Jenis ini memiliki ketahanan phylloxera kuat, tetapi rentan terhadap beberapa nematoda akar.
Riparia Gloire kurang kokoh bahkan pada kondisi tanah yang subur. Kelebihan rootstok ini adalah dapat ditanam pada lahan dengan kepadatan yang tinggi dengan air yang cukup, dan dilaporkan dapat mempercepat kematangan batang atas. Riparia Gloire memiliki daun yang sangat besar dengan tiga lobus dan gigi yang tajam.
Tolerance
Drough : Low
Wet Soil : Low
Salinity : Medium
Lime : Low
Common synonyms: Gloire de Montpellier
Species: V. riparia
Country of origin: France
Breeder: Viala
Year released:
Pedigree: Vitis riparia
Berry color: None
Phylloxera Resistance : Hight
Nematode Resistance
Root Knot : Low
Dagger (Xiphinema index) : Medium
Sélection Oppenheim 4 (SO 4)
Berasal dari perkawinan silang yang dilakuan di Sigmund Teleki dan Heinrich Fuhr, pada tahun 1896. Varietas ini berasal dari persilangan dari Vitis berlandieri dan Vitis riparia berasal dari Euryale Rességuier. tanda-tanda identifikasi meliputi:
- Ujung tunas muda setengah terbuka dengan kerah antosianin pigmentasi dan mantel moderat rambut sulur berbentuk datar
- Daun muda berwarna perunggu,
- Tunas yang memanjang dengan kontur bergaris, bagian sedikit elips, node dan ruas merah mengkilap dengan bintik-bintik kemerahan di bagian bawah dan tidak adanya sulur tegak dan datar.
- Daun dewasa besar, berbentuk baji, terbalik dengan helai daun berbentuk U atau terbuka Vshaped sinus petiolar, gigi dengan sisi lurus, sedikit anthocyaning pigmentasi pembuluh darah.
- Bunga jantan,
- Tunas pohon anggur yang berwarna coklat gelap.
Secara umum, SO 4 cukup kompatibel dengan okulasi tapi batang pertumbuhan radial sangat terbatas. Rootstok jenis ini memiliki ketahanan terhadap kekeringan yang cukup baik, kondisi kelembaban idealnya adalah rendah sampai dengan menengah. SO 4 ini tidak menyerap magnesium sehingga baik untuk pencegahan penghitaman batang. Sistem perakarannya susuai dengan kondisi tanah berpasir, kondisi tanah lembah, tanah liat dengan kapur yang cukup atau tidak subur.
Kekurangan jenis rootstok ini antara lain disebutkan rentan terhadap penyakit elm Belanda, saya juga belum tahu pasti jenis penyakit ini. Selain itu, jenis ini memiliki perakaran yang baik namun batang yang dihasilkan sangat lambat pertumbuhannya, sehingga terkadang menimbulkan perbedaan mencolok pada lokasi sambungan. Walaupun dengan kondisi tersebut, pada tahap awal pertumbuhan (1-15) tahun pertama buah yang dihasilkan cukup baik walau memiliki PH buah yang tinggi.
Kekurangan jenis rootstok ini antara lain disebutkan rentan terhadap penyakit elm Belanda, saya juga belum tahu pasti jenis penyakit ini. Selain itu, jenis ini memiliki perakaran yang baik namun batang yang dihasilkan sangat lambat pertumbuhannya, sehingga terkadang menimbulkan perbedaan mencolok pada lokasi sambungan. Walaupun dengan kondisi tersebut, pada tahap awal pertumbuhan (1-15) tahun pertama buah yang dihasilkan cukup baik walau memiliki PH buah yang tinggi.
Paulsen 1103
Paulsen 1103 dikembangkan oleh Frederico Paulsen di pulau Sisilia pada tahun 1895. Jenis ini hanya diimpor ke Afrika Selatan pada tahun 1962. Paulsen 1103 adalah hasil perkawinan silang antara Vitis Berlandieri dan Vitis rupestris dan memiliki kompatibilitas grafting sama baik dengan sebagian besar jenis anggur hybrid. Hanya baru-baru ini diketahui bahwa jenis ini benar-benar gagal ketika diokulasi /disambung dengan jenis Red Globe (ditemukan kasus di Mesir).
Popularitas jenis Paulsen 1103 terus meningkat dalam industri anggur mejar. Dilaporkan bahwa jenis ini memberikan pertumbuhan yang lebih seimbang selama musim awal penanaman. Jenis ini memiliki nilai tingkat kecepatan pertumbuhan menengah sampai dengan tinggi. Kelebihan utamanya dalah dapat mentolelir kondisi tanah kering dangkal dan padat, mentolerir kondisi tanah dengan lapisan atas kerikil berpasir. Kelebihannya ini di sebabkan karena sistem percabangan akar yang sangat baik dan dalam.
Jenis Paulsen 1103 sepertinya sangat sesuai dengan kondisi jumlah curah hujan Indonesia yang umumnya diatas 1200 mm/tahun. Sebab kemampuannya juga untuk mentolerir kondisi lapisan tanah basah. Namun demikian kelemahan utama pada jenis ini dalam ketahanannya yang rendah terhadap serangan Phytophthora cinnamomi.
Phytophthora cinnamomi adalah sebuah jamur air yang menyebabkan infeksi pada tumbuhan. Patogen tumbuhan tersebut merupakan salah satu spesies paling invasif di dunia dan saat ini terdapat di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
Berikutnya kita akan membahas tentang Phytophthora cinnamomi dan upaya penanggulangannya.
Pengalaman Penggunaan Rootstok Penulis
Sebenarnya ini hanya tambahan saja, berdasarkan pengalaman saya. Saat ini yang saya kenal jenis rootstok yang sudah terbukti sesuai dengan kondisi tanah dan iklim di tempat saya adalah jenis Isabella dan jenis Red Master. untuk mengenal tentang isabelaa dapat membaca postingan berikut ini:
Anggur Issabela
Beberapa jenis anggur meja yang sudah saya grafting/okulasi dengan jenis ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik pada tahun pertama. bahkan 2 jenis sudah dapat dibuahkan yaitu jenis Maroo seedless dan jenis Nizina. Batang bawah Isabella yang saya gunakan sudah berumur 3 tahun lebih, dan proses prunning untuk pembuahan kedua jenis anggur meja tersebut pada usia 6 bulan. Selengkapnya dapat dibaca pada postingan
Grafting Nizina
Jenis-Jenis anggur meja yang sudah berhasil digrafting dengan rootstok ini antara lain :
Nizina
Maroo Seedless
Redglobe USA
Cokelat
Rizamat
Kodrianka
Favor
Kesimpulan sementara, jenis Isabella sangat kompatibel untuk okulasi dengan jenis anggur-anggur meja. Demikian sekilas berbagi pengalaman dan informasi, semoga bermanfaat.
apakah saya bisa dapatkan bibitnya,, ?
ReplyDeletegabung grup facebook, BLT BIBIT BONSAI DAN TANAMAN https://www.facebook.com/groups/182615492322482/?ref=br_rs, kita bahas disana..
DeleteApakh mnjual paulsen.?
ReplyDelete