Di Halaman Facebook Mygrapes, ada yang pernah menanyakan kepada saya bagaimana mungkin anggur bisa berbuah di Indonesia, karena Indonesia memiliki Iklim tropis dan tidak sesuai dengan iklim tumbuh dan berkembangnya pohon anggur. Menurut pendapat saya, pertanyaan atau pernyataan ini tidaklah sepenuhnya salah dan juga kurang tepat. Mengapa demikian..??
Memang tidak semua anggur dapat dibudidayakan di Indonesia, contohnya seperti jenis anggur-anggur hibrida yang di produksi di pegunungan Jepang, salah satunya adalah jenis anggur Kyoho. Untuk jenis ini sudah banyak dibudidayakan dengan sekala rumahan di Indonesia, namun untuk pertumbuhan batangnya dan hasil buahnya sampai saat ini masih jauh dengan pertumbuhan dan hasil buah di iklim aslinya.
Hal di atas wajar saja terjadi, karena pada dasarnya proses penemuan tanaman hibrida memang mengedepankan analisa kondisi tempat pembudidayaannya, seperti kondisi iklim, tanah dan ketinggian dari permukaan laut. Untuk jenis Kyoho ini yang ditemukan pada tahun 1937 dari persilangan varietas Ishihara dan Centennial. Jenis Ishihara sendiri merupakan jenis lokal jepang yang berasal dari perkawinan silang interspesific. Maksud interspesific adalah perkawinan silang antara satu genus, hal ini biasanya dilakukan untuk mengambil kelebihan-kelebihan tertentu dari sifat-sifat tanaman itu sendiri.
Nah dari penjelasan singkat ini, bisa disimpulakan bahwa jenis Kyoho memang di ciptakan dengan kelebihan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi iklim lokal yaitu di pegunungan Jepang. Wajar saja kalau jenis anggur ini akan sulit beradapatasi bila di dibudidayakan pada kawasan dataran rendah di iklim tropis seperti Indonesia.
Jadi seperti tema kita hari ini yaitu Jenis Anggur Yang Cocok Untuk Dataran Rendah. Judul ini di ambil karena banyaknya pertanyaan terkait dengan hal ini. Biasanya bagi pemula akan menanyakan jenis anggur yang sesuai dengan kondisi iklim dan ketinggian dari permukaan laut lokasi rumah atau lahan kebunnya.
Anggur Lokal Indonesia
Untuk menjelaskan hal ini, saya akan memulai dari Anggur lokal Indonesia. dari berbagai versi sejarah, sebenarnya tidak ada anggur asli dari negara ini. Namun, ada jenis anggur anggur yang diberi nama Issabela. Anggur Isabella adalah kultivar yang berasal dari spesies anggur Vitis labrusca, yang digunakan untuk produksi anggur meja, jus dan wine.
Isabella, meski populer digolongkan sebagai keturunan Vitis labrusca, namun hampir dipastikan merupakan persilangan dengan Vitis vinifera, Nama ini diduga berasal dari penemu varietas ini yaitu oleh Isabella Gibbs dari South Carolina pada tahun 1816. Kisah lain menceritakan bahwa Anggur ini ditemukan di Virginia, Delaware dan Eropa. Anggur Ini diimpor ke Eropa pada awal abad ke 19 sebagai rootstok karena ketahanan akarnya terhadap phylloxera.
Phylloxera adalah kutu mikroskopis atau aphid, yang hidup dan memakan akar anggur. Seperti telah diberitakan bahwa pada akhir 1800-an, kilang anggur di seluruh Eropa memusnahkan dan membakar kebun-kebun anggur mereka untuk menghentikan penyebaran penyakit ini. Pada tahun 1900-an Phylloxera telah menghasilkan korban yang tak terbayangkan: lebih dari 70% tanaman anggur di Prancis telah mati.
Isabella sendiri memiliki lebih dari 50 nama lain termasuk diantaranya Albany Surprise, Alexander, Black Cape, Borgoña, Champania, Constantia, Dorchester, Fragola, Framboisier, Glippertjie, Glipdruif, Isabelle, Izabella, Odessa, Kismis De Cassis, Moschostaphylo, Kerkyraios, Tudum dan Tzortzidika.
Selain Anggur Issabela ini, beberapa varietas lainnya telah diperkenalkan ke Indonesia sejak lama, bahkan sejak era penjajahan Belanda dan pada akhirnya saat ini telah dianggap sebagai varietas lokal. Beberapa diantaranya adalah Black Alicante, Golden Champion, Muscat van Alexandrie (Probolinggo Putih), Frankenthaler (Probolinggo Biru), Gross Colman, dan Alphonso Lavale (Bali).
Di lembaga penelitian hortikultura di Indonesia, Balitjestro, Batu - Malang - Jawa Timur, ada sekitar 80 varietas yang dikumpulkan dari berbagai negara. Melalui tahap seleksi dan observasi, kemudian dilepaskan sebagai varietas unggul ke masyarakat Indonesia. Berdasarkan judul diatas, Jenis Anggur Yang Cocok Untuk Dataran Rendah, maka hasil penelitian ini adalah jawaban tentang jenis anggur yang paling sesuai dan paling unggul untuk dataran rendah atau tepatnya iklim di Indonesia.
Apa sajakah jenis-jenis anggur tersebut..??
1. Anggur Bali
Nama Utama: Anggur Bali
Nama Lain: Alphonso Lavale, Alphonso la Valle, Ribier, Rivier, Rabier, Muscadel Hitam, Pangeran Royal Albert, Blaue Oliventraube, Blaue Geisdutte, Gross Noir, Almeria Negra.
Asal: Perancis
Spesies: V. Vinifera
Penggunaan: Anggur Meja dan Wine grape
Silsilah: Bellino x Lady Downess Seedling
Deskripsi: Berry warna hitam, ukuran medium sampai ukuran besar, diunggulkan, kulit tebal, manis sedang. Telah dianggap sebagai varietas anggur lokal Indonesia. Tanaman ini banyak ditanam di pulau bali sejak sebelum 1974, terutama di Buleleng, Seririt, Banyupoh dari wilayah Singaraja. Pada tahun 1984, sudah ada sekitar 40.000 tanaman (sekitar 80 hektar) di Buleleng dengan total produksi 500 ton anggur.
2. Probolinggo Biru
Nama Utama: Probolinggo Biru
Nama Lain: Frankenthaler, Black Hamburg, Blauer Trollinger, Frankenthaler, Raisin Bleu de Frankenthal, Trollingi Keb, Uva Nera d'Amburgo, Muskat Hamburg
Asal: Asal jenis asal sengketa yang sangat tua
Spesies: V. vinifera
Penggunaan: Anggur Meja dan Wine grape
Silsilah: -
Deskripsi: Bluish hitam, berry ukuran sedang, banyak anggur
3. Probolinggo Putih
Nama Utama: Probolinggo Putih, Iskendiriye Misketi, Muskat van Alexandrie, Alexander Muskat, Moscatel de Malaga, Moscatel Roma, Muscatel de Jesus
Nama Lain: Calabria, Moscato Gordo, Muscat de Jerusalem, Tokay Musque, Zibibb
Asal: Mesir
Spesies: V. Vinifera
Penggunaan: Anggur Meja, Wine grape dan Kismis
Silsilah: -
Deskripsi: Berry warna kuning kehijauan, eipsoidal, kulit yang keras, manis dan asam, memiliki aroma yang bagus.
4. Probolinggo Super
Nama utama: Probolinggo Super
Nama lain: Cardinal, Apostoliatiko, Carabournu, Karaburnu Rannii, Kardinal
Negara Asal: USA
Spesies: V. vinifera
Penangkar: Elmer Snyder and Frank Harmon Institution: U.S. Hort. Field Stn. (Fresno, CA)
Tahun Edar: 1946
Kegunaan: Anggur Meja
Silsilah: Flame Tokay x Ribier (Alphonse Lavallée)
Deskripsi: Petani di Probolinggo kurang suka menanam varietas ini karena malas berbuah dan mudah retak pada musim hujan.
5. Caroline
Nama utama: Carolina Black Rose
Nama lain: Caroline, Dunstan200
Negara Asal: USA (N. Carolina)
Spesies: American Hybrid
Penangkar: Robert T. Dunstan
Tahun Edar: 1964
Kegunaan: Anggur Meja
Silsilah: Aurelia (Putih) x Black Rose (Hitam)
Deskripsi: Pohon besar dan lebat, warna buah hitam, kulit dan daging keturunan vinifera, buah besar tetapi tidak sebesar Black Rose, berbiji, tahan tepung embun. Aurelia juga adalah salah satu hasil silangan Robert T. Dunstan dari Chaoch x Seyve-Villard 12-375. Carolina Black Rose masih sekeluarga dengan Dunstan210 dan Dunstan246. Di Australia, Carolina Black Rose dipakai untuk menghasilkan Marroo Seedless. Di Indonesia dikenal sebagai anggur merah dari Australia. Merupakan tanaman introduksi dari Australia.
6. Prabu Bestari
Nama utama: Prabu Bestari
Nama lain: Black Prince Blek Prens, Rose of Peru
Negara Asal: Afrika Selatan
Spesies: V. Vinifera
Penangkar:
Tahun Edar:
Kegunaan: Anggur Meja
Silsilah:
Gambaran: Merupakan tanaman introduksi dari australia pada tahun 1986. Pohon lebat. Tandan buah sedang, tidak bercabang. Buah merah tua sampai ungu hitam, lonjong, kecil. Kulit menempel ke daging, ketebalan sedang, keliatan sedang, daging tidak begitu lunak, harum dan manis, kematangan seragam.
Baiklah, terimakasih atas kunjungannya semoga tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang Anggur dan budidayanya. Untuk cara menanam anggur, cara membuahkan anggur dan tips-tips lainnya dapat dibaca pada postingan-postingan lainnya.
Comments
Post a Comment