Begitu banyaknya jenis-jenis anggur yang ada di muka bumi ini, sebahagian besar pembudidaya tanaman selalu merasa dirugikan dengan keberadaan jamur tidak bebeda dengan pembudidaya tanaman anggur. Umumnya tanaman anggur khususnya anggur jenis import yang dibudidayakan di Indonesia sangat rentan terhadap serangan jamur seperti serangan jamur POWDERY MILDEW/ EMBUNG TEPUNG (erysiphe necator) .
Namun ternyata tidak semua jamur merugikan tanaman, cukup banyak jamur yang sangat menguntungkan yang dapat meningkatkan kesuburan tanaman. berikut ini beberapa jenis dan ciri jamur yang bermanfaat untuk kesuburan tanaman.
1. Jamur kuping (Auricularia auricula)
Jamur ini memiliki tekstur jelly, bagian tubuh jamur ini berbentuk seperti mangkuk atau seperti kuping dengan warna umumnya hitam atau coklat kehitaman memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal. jamur ini mudah dilihat dengan mata telanjang, dengan miselium bersekat. Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium.
Kandungan Nutrisi Jamur kuping (Auricularia auricula)
- Kandungan mineral jamur ini tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya. Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4-27,6%.
- Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 100 g yaitu air 14.8 g, energi 284 kkal, protein 9.25 g, lemak 0.73 g, karbohidrat 73 g, serat 70.1 g, ampas 2.21 g.
- Jenis vitamin yang ada dalam jamur kuping antara lain thiamin 0.015 mg, riboflavin 0.844 mg, niacin 6.267 mg, asam pantotenat 0.481 mg, vitamin B6 0.112 mg, dan folat 38 mcg.
- Mineral lain yang terkandung dalam jamur kuping ialah kalsium 159 mg, besi 5.88 mg, magnesium 83 mg, fosfor 184 mg, kalium 754 mg, natrium 35 mg, seng 1.32 mg, tembaga 0.183 mg, mangan 1.951 mg, dan selenium 128 mcg.
Karena jamur ini sangat kaya akan nutrisi, vitamin dan mineral, jenis jamur ini layak untuk dikonsumsi. Bagi tanaman, jenis jamur ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat ekstrak pupuk cair organik.
2. Trichoderma sp.
Jamur ini memiliki konidiafor bercabang-cabang tidak teratur, bersel satu dalam kelompok-kelompok, kelompok konidium berwarna hijau biru. Pada umumnya jenis ini memiliki daya antagonistic terhadap jamur-jamur parasit. Koloninya berwarna hijau muda sampai hijau tua. Koloni Trichoderma yang masih muda berwarna putih, kemudian menjadi hijau muda atau hijau tua. Warna tergantung dari species dan umur koloni.
Jamur Trichoderma sp merupakan salah satu jenis jamur mikoparasit, artinya bersifat parasitik terhadap jenis jamur lain namun Trichoderma sp mempunyai kemampuan untuk mengkolonisasi rhizosfer dengan cepat dan melindungi akar dari serangan jamur penyakit, mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil produksi tanaman.
Cara Aplikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular
- Aplikasi yang terbaik dari jamur trichoderma sp adalah dengan cara mencampur jamur dengan pupuk kandang atau pupuk kompos. Karena kompos juga bisa menjadi media tular penyakit akar tanaman, sehingga jika aplikasi jamur thrichoderma sp pada kompos atau pupuk kandang akan membuat semacam strerilisasi pada pupuk organik tersebut. Selain itu pemberian trichoderma pada pupuk kandang juga bisa mempercepat penguraian limbah tersebut jika dimungkinkan masih ada bahan organik yang belum terurai secara sempurna.
- Jamur trichoderma sp akan lebih lengkap jika diaplikasikan dengan cara menyiramkan pada lubang tanam, sebelum penanaman benih. Hal ini berfungsi untuk melindungi perakaran dari penyakit dan mempercepat penguraian limbah organik di sekitar lubang tanam.
- Untuk memperkuat pasukan trichoderma dapat dikocorkan pada pangkal batang.
- Dosis yang digunakan juga relatif fleksibel, gunakan dengan konsentrasi 5 – 10 ml/ lt air. Lalu dikocorkan pada lubang tanam dengan dosis 250 ml (1 gelas kecil) pada setiap lobang. Jika untuk pembuatan pupuk organik atau aplikasi pada pupuk kandang bisa disiramkan (disemprotkan) secara merata.
3. Mikoriza vesikular-arbuskular (MVA)
Jamur ini merupakan salah satu kelompok endomikoriza dari familia Endogonaceae, yang memiliki ciri khusus yaitu adanya vesikula dan arbuskula. Vesikula berupa badan berbentuk bulat, oval atau tidak beraturan, yang terbentuk dari penggelembungan ujung hifa terminal di dalam atau di antara sel-sel korteks, berfungsi sebagai alat penyimpan cadangan makanan yang kemudian ditransfer ke inangnya dengan cara dicerna.
Arbuskula adalah struktur seperti haustoria, merupakan struktur yang esensial pada semua asosiasi jamur MVA, berperan dalam transfer zat hara dua arah antara jamur yang menginfeksi dengan inangnya.
Jamur MVA bermanfaat untuk memperbaiki hasil tumbuhan dan mengurangi masukan pupuk pada tanaman pertanian. Dengan cara meningkatan penyerapan fosfat diiringi dengan peningkatan penyerapan hara lain, seperti nitrogen (N), seng (Zn), tembaga (Cu), dan belerang (S). MVA memperluas ruang tanah yang dapat dijangkau oleh tanaman inang. Inokulasi ini dapat mengarah pada menurunnya penggunaan pupuk P, meningkatkan ketersediaan hara, memperbaiki struktur agregasi tanah.meningkatkan toleransi tumbuhan terhadap kurangnya pasokan air. MVA memengaruhi ketahanan tumbuhan inang terhadap serangan penyakit. MVA, tergantung jenisnya, dapat mengurangi pengaruh serangan jamur patogen.
Jamur jenis ini juga dapat mengurangi serangan nematoda. Sebaliknya, tumbuhan yang terinfeksi MVA menurun ketahanannya terhadap serangan virus.
Cara Aplikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular
Umumnya bahan jamur MVA berupa spora dan potongan akar yang terinfeksi jamur dan dicampur dengan zeolit sebagai media pembawa. Penggunaan mikoriza efektif digunakan pada saat tanaman masih di persemaian, di mana akarnya belum mengalami penebalan. Pada kondisi seperti ini peluang mikoriza akan lebih besar untuk menginfeksi akar tanaman.
Pemberian mikoriza diberikan dengan cara menaburkannya pada lubang sebelum penanaman, menempelkan pupuk/akar terinfeksi pada akar tanaman muda atau mencampur mikoriza pada tanah untuk pembibitan tanaman. Karena mikoriza merupakan mahluk hidup maka sejak berasosiasi dengan akar tanaman akan terus berkembang dan selama itu pula berfungsi membantu tanaman dalam peningkatan penyerapan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sampai dewasa.
Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji akan mendukung pula untuk perkecambahan spora mikoriza. Jamur mikoriza mempenetrasi epidermis akar melalui tekanan mekanis dan aktivitas enzim dan selanjutnya tumbuh menuju korteks. Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika hifa internal tumbuh dari korteks melalui epidermis.
Baca juga Sumber Nutrisi Alami Tanaman
Baca juga Sumber Nutrisi Alami Tanaman
Comments
Post a Comment