Anggur Isabella

Anggur Isabella, seindah namanya lambang cinta dua dunia, mengapa kita berjumpa namun akhirnya berpisah... kata ini bukan sekedar menjiplak syair lagu malaysia tahun 90 an, tapi memang beginilah nasib pada umumnya penanam anggur jenis Isabela. 

Seperti kisah cinta yang diawali dengan hati yang menggebu-gebu akan keinginan untuk menanam anggur, hati bahagia mengiringi pertumbuhan pucuk-pucuk muda yang semakin figur. Beragam pupuk diberikan sesuai kebutuhan si Isabela, hari demi hari, bulan demi bulan dan tibalah masa pembungaan dan berbuah. Teringat kata-kata si penjual, ini anggur hijau, dari awal pembentukan buah, sudah terlihat warna hijau. sebulan kemudia, hati mulai bertanya, mengapa begitu lama buah ini matang, dipetiklah sebiji dari tandan yang tak begitu lebat. Saat buah digigit dan daging buah menyentuh lidah.. cuih.., ludah pertama di sembur... hahaha..

Hati mulai merasa bersalah, belum saatnya dipetik, buah masih mentah,.. bulan ke dua pun tiba, dan kisah awal bulan lalu pun terulang kembali,. dan cuih... ludah kedua disembur.. hihihi..

Tiba masa bulan ketiga, buahpun mulai berubah warna,. hati berbisik ternyata ini anggur merah.. dengan semangat 45 pengalaman bulan lalu pun terulang,. dan.. cuih... ludah ketiga disembur,. akhirnya hati mulai pasrah, dan curhatan mulai diutarakan, ternyata anggur tidak bisa dibudidayakan di Indonesia,. buah anggur tidak sesuai dengan Iklim Indonesia,. buah anggur kalau ditanam di Indonesia rasanya asam karena tanah, air dan udara tidak sesuai. 

Di tengah kepasrahan, anggur pun masuk ke dalam pase menghitam, dan iseng datang untuk mencoba, dan.... taraaaaaaa,. ternyata ada rasa sedikit manis walau masih dominan asam,. statement pun berubah,. anggur ini agak sedikit manis kalau sudah agak busuk.. hehehe...

Masih ada sedikit harapan, karena rasa intropeksi diri yang besar, mulai searching di google tentang cara agar buah anggur menjadi lebih besar dan manis, cara membuahkan pohon anggur dan mulai mencari pedoman budidaya anggur dan lain sebagainya. Sampai pada akhirnya semua tinggal harapan, buah yang diharapkan tidak kunjung tiba,. untuk menghibur diri setengah putus asa dia berucap, minimal indah dipandang dan sebagai naungan kanopi.

Demikianlah pengalaman pribadi saya, dan sedikit dimodifikasi agar tidak terlalu dramatis.. huuuuu...

Okelah, pahit bagi saya, bukan berarti harus pahit untuk orang lain, berbagi pengalaman agar pengalaman buruk yang sama tidak berulang. To the poin aja, saran saya sebelum membeli bibit anggur beberapa hal basa-basi perlu dilakukan. Antara lain..

• Tanyakan pada si penjual, apa sudah pernah nanam anggur pak..??? klu belum, gak usah dibeli, penjual hanya mementingkan duit tanpa tau kualitas apa yang dijualnya,. 
• Tanyakan lagi jenis anggur apa..? klu cuma dijawab berdasarkan nama, merah, hijau atau hitam, atau lokal gak usah dibeli sama aja ni penjual seperti poin pertama.
• Kalau penjualnya bilang jenis anggur hijau isabella, gak usah beli, dia aja gak tau warna buah isabella saat matang, semua anggur juga hijau kalau mentah..
• Kalau penjual bilang anggur lokal isabella, atau issabela aja tanya jenis lainnya aja deh.. 

Karena anggur isabela itu adalah..  seperti saya katakan di atas tadi, lambang cinta dua dunia, hahahaha

Mengapa pembahasannya seolah anggur ini tidak layak untuk dibudidayakan...? jawabannya, pengalaman saya, sudah 8 tahun saya tanam, pertama sipenjual bilang anggur merah,. dan ternya isabella.. akhirnya berpisah, bongkar habis dan beli lagi, anggur hijau katanya, dan ternyata masih isabella juga.. 

Kalau mau bukti... silahkan dicoba.

Bagaimana cara mengidentifikasi bibit anggur isabella..?

Sangat mudah, karena karakter daun Isabella berbeda dengan karakter anggur lain pada umumnya. perhatikan gambar di atas, pada bagian belakan daun isabella berwarna putih dan berbulu halus. kondisi ini sangat mudah bila anda perhatikan pada daun muda. 

Tapi jangan senang dulu bila tidak menemukan tanda isabella pada bibit yang ingin anda beli, karena masih ada anggur jenis lain yang buahnya lebih kecil dan lebih asam dari isabela. anggur tersebut biasa diberi label nama anggur merah oleh pedagang tanaman. Namun jenis anggur yang beredar di pasaran yang berlabel anggur merah ini adalah jenis anggur Red Master. Nama boleh keren dengan julukan "Master", tetapi jangan harap mendapatkan hasil buah seperti layaknya buah master.

Untuk jenis red master, saya tidak banyak memiliki referensi tentang buah ini, yang jelas buahnya sangat kecil, dan dominan biji daripada daging buah. 

Kembali ke Anggur Isabella., kisah dan ungkapan kekecewaan di atas itu hanya masa lalu, lain halnya saat ini, setelah saya mengenal varietas-varietas anggur lainnya khususnya jenis anggur import. Hampir seluruh koleksi anggur yang saya miliki, ternyata pertumbuhannya agak terganggu dengan kondisi iklim yang berbeda dengan iklim asli di negara asalnya. Pengaruh kondisi tanah dan jumlah curah hujan mempengaruhi pertumbuhan akar dan berdampak pada pertumbuhan pohon anggur secara keseluruhan.

Dalam kondisi inilah, lambang cinta dua dunia, sang Anggur Isabela menjadi penolong hampir seluruh varietas import. Dengan menggunakan metode top working, Anggur varian import di okulasi di atas anggur isabella.. dan hasilnya sampai saat ini sangat memuaskan, anggur isabela cukup kompetibel menyokong varian-varian import. Salah satu jenis yang telah berhasil tumbuh dan berbuah sampai saat ini adalah jenis nizina dan maroo seedless. Ringkasan kisahnya dapat dilihat pada Grafting Nizina