MEDIA TANAM/SEMAI CUTTING ANGGUR
Menyemai Cutting Anggur |
Untuk yang baru menanam anggur, apalagi yang baru mulai menanam dari cutting biasanya akan bertanya, media tanam yang bagus untuk menyemai anggur. Secara teori, sudah banyak dijelaskan dalam blog-blog tanaman lainnya di blog saya ini juga sudah ada dijelaskan, walau post yang khusus menjelaskan media tanam baru pada postingan ini saja.
Baca Juga : Media Tanam Tabulampot Anggur
Sebenarnya untuk menceritakan pengalaman saya saja pada tahapan penyemaian cutting sudah bisa menjadi rujukan untuk di peraktekan, tapi kekurangan referensi dalam praktek penyemaian terkadang malah memunculkan pertanyaan baru, dan eksperimen tanpa teori malah berakhir pada kematian cutting anggurnya. Karena itu pada postingan ini, saya mengutip dari buku tua dengan judul Growing Grapes yang dipublikasikan oleh The Fruit-Grower Company tahun 1906.
Setelah sekilas difahami, ternyata masih ada sedikit kekeliruan pemahaman tentang media tanam, dan wajar saja, sebahagian besar pemula seperti saya hanya sempat menikmati masa-masa pertumbuhan awal cutting anggur namun berakhir pada gagal semai dan layu akibat serangan hama tanah maupun jamur. untuk serangan hama tanah dan pencegahan dapat di baca pada postingan
MEDIA TANAM/SEMAI CUTTING ANGGUR
Untuk menanam anggur, pada dasarnya tidak ada syarat tanah/media tanam tertentu. perakaran anggur dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah berbatu, berpasir, tanah liat berat, baik dengan kondisi kaya akan unsur hara maupun tidak. Walau demikian, bukan berarti memilih lahan/media tanam menjadi tidak penting.
Kelebihan dari pohon anggur dibandingkan tanaman lainnya adalah pada kemampuannya dalam merespon cepat saat tersedianya unsur hara. Sehingga walau ditanam pada lahan dengan kondisi tanah yang miskin akan unsur hara, dengan pemupukan dan pengairan yang tepat maka pohon anggur dapat tumbuh dengan baik.
Baca Juga : Pemupukan dan Pengairan Anggur
Untuk media tanam pohon anggur, walau dikembangkan di atas lahan dengan jenis tanah lempung liat juga dapat memberikan hasil umum yang terbaik. Walaupun sudah jelas tanah yang subur dan kaya akan unsur hara dapat menjamin kesuburan pertumbuhan pohon anggur, namun perlu di ingat, bahwa tanah yang subur lebih memiliki kecendrungan mendorong pertumbuhan jamur yang dapat merusak hasil dari buah anggur itu sendiri.
Syarat terpenting, jikalau ingin mengembangkan anggur di lahan, atau skala perkebunan menurut Edwin H. Riehl, President of the Alton (III), Holticultural Society; Manager Illinois State Experiment Station No.8 Adalah :
- Lahan telah dan dapat dikeringkan dengan sempurna
- Lokasi tanam yang disinari oleh matahari penuh
- Penanaman yang tertata miring ke timur atau selatan, dan
- Posisi matahari pagi dapat lebih cepat mengeringkan embun yang menempel di daun untuk mengurangi serangan jamur.
Dari syarat di atas, sebenarya lebih ditekankan pada pencegahan serangan jamur dibandingkan fokus pada kesuburan tanah. Hal ini disebabkan karena karakter pohon anggur yang mudah dan cepat dalam merespon kesuburan tanah namun sangat lemah dalam bertahan untuk serangan jamur.
Penjelasan singkat ini bukanlah untuk difahami bahwa kesuburan tidak penting, namun untuk lebih mengigatkan, karena terkadang upaya untuk menyuburkan pohon anggur ataupun bibit anggur yang berlebihan malah berakhir pada kematian bibit anggur itu sendiri.
Bagaimana pencegahannya dan bagaimana solusinya..???
Untuk detilnya mungkin dapat kita diskusikan lebih lanjut, namun dari penjelasan singkat ini dapat disimpulkan bahwa untuk tahap penyemaian awal bibit cutting kita dapat menggunakan campuran media tanam sbb :
- Campuran tanah dan pasir kasar 1:1 dengan syarat telah dijemur dan kering sempurna.
- Tidak memberikan dulu pupuk ataupun bahan organik lainnya yang dapat memicu pertumbuhan jamur maupun tempat tumbuh kembang hama tanah seperti nematoda.
- Tidak mencampur bahan organik mentah seperti yang selama ini biasa dipakai seperti sekam mentah, cocopeat, serbuk gergaji dll.
Pada postingan saya yang lain yang berdasarkan referensi lain juga membahas sebaliknya, gak ada salahnya saran dari Edwin H. Riehl ini juga di praktekkan dan di kemudian hari kita dapat saling berbagi metode mana dan campuran mana yang terbaik.
Ok gitu aja, terimakasih sudah singgah, dan jangan sungkan untuk berbagi dan berpendapat..
Comments
Post a Comment