Sebelum memasuki pembahasan, perlu kiranya memahami tentang kemasaman tanah.
Apa itu kemasaman tanah..??
Sebagai tambahan, pH normal adalah 7 dan tanah masam berarti PH di bawah tujuh dan sebaliknya Tanah Basa adalah tanah dengan PH di atas 7.
Faktor kedua yang menyebabkan penurunan pH tanah adalah bahan organik tanah. Ketika mikroorganisme tanah mendekomposisi bahan organik tanah, maka akan melepaskan CO2 yang secara cepat bereaksi dengan H2O menghasilkan H+ dan HCO3-. Dekomposisi residu organik dan respirasi akar meningkatkan jumlah CO2 di dalam udara tanah 10 kali lebih besar daripada di CO2 atmosfer, selain itu mikroorganisme juga menghasilkan asam-asam organik.
Jenis residu yang ditambahkan mempengaruhi jumlah asam yang dihasilkan. Sebagai contoh residu dari hutan pinus menghasilkan lebih banyak asam di dalam tanah di bawah hutan yang selalu berganti daun setiap tahunnya atau padang rumput. Bahan organik tanah juga mengandung gugus karboksilat dan fenol yang bersifat sedikit asam karena melepaskan H+. Kandungan bahan organik tanah bervariasi dengan lingkungan, vegetasi dan jenis tanah. Sehingga kontribusinya terhadap kemasaman tanah juga bervariasi. Pada tanah gambut dan tanah mineral yang mengandung banyak bahan organik, asam-asam organik yang dilepaskan sangat memberikan kontribusi terhadap kemasaman tanah.
Selain kedua faktor di atas, terdapat faktor lain yang jug berperan dalam menurunkan kadar pH pda tanah, yaitu faktor pemberian pupuk kimia. contohnya seperti pemberian pupuk Pupuk Amonium dan Pupuk Mono Kalsium Fosfat.
Pupuk kimia biasanya menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen, akan tetapi oksidasi ammonium dihasilkan ion nitrat dan ion hidrogen sehingga menyebabkan pengasaman tanah. Dengan kata lain, dua atom hidrogen dihasilkan setiap molekul ammonium teroksidasi. Meskipun lebih rendah daripada amonium, Monocalcium fosfat juga menjadi faktor penyebab terjadinya proses pengasaman tanah. Ketika pupuk fosfor diberikan dalam lubang tugal, maka H3PO4 terdisosiasi dalam tanah sehingga terjadi nilai pH yang sangat rendah didekat pupuk tersebut. Tingkat keasaman ini akan secara bertahap menyebar ke dalam tanah sekitar lokasi pupuk. Menurut Lindsay dan Stephenson (1959), nilai pH 1,5 dapat ditemukan segera di zona sekitar pupuk tersebut.
Baiklah, penjelasan di atas hanyalah pengetahuan dasar dalam identifikasi awal kondisi pH tanah. Baca Juga Ciri-Ciri Tanaman Anggur Kekurangan Unsur Hara untuk mengetahui langkah tepat dalam pemberian pupuk.
Masalah pH tanah masam ini tersebar luas di daerah tropis basah yang telah mengalami pelapukan lanjut seperti halnya juga di Indonesia. Menurut Sanchez dan Logan (1992), bahwa sepertiga dari daerah tropis, atau 1,7miliar hektar, adalah tanah bereaksi asam dengan tingkat kelarutan aluminium cukup tinggi.
Pada tanah bereaksi atau pH sangat masam, yaitu pH lebih rendah dari 4,5, maka dalam sistem tanah akan terjadi perubahan kimia. Perubahan kimia dimaksud adalah sebagai berikut.
Pada tanah asam (pH rendah), tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), K ( kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (molibdenum) sehingga tanaman tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Pada kondisi ini, derajat keasaman tanah bernilai <7. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu) dan kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. pH netral bernilai 7, pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Pada tanah basa dengan nilai derajat keasaman (pH) >7 unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium), sementara unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan. Pada tanah-tanah yang “terlalu” MASAM, banyak ditemukan ion-ion Al (Almunium) di dalam tanah, yang selain sebagai pengikat P juga bisa menjadi racun bagi tanaman. Selain itu pada tanah-tanah masam juga menunjukkan kandungan sulfat yang tinggi,yang juga merupakan racun bagi tanaman.
Pada kondisi pH masam ini sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Pada ph 5.5 atau lebih, bakteri berkembang dengan baik. Sedangkan pada pH kurang dari 5.5, perkembangan bakteri terhambat. Sedangkan cendawan / jamur berkembang baik pada segala tingkat keaasaman tanah,namun pada ph lebih dari 5.5, cendawan/jamur harus “bersaing” dengan bakteri. Sebagai contoh, Bakteri pengikat nitrogen, berkembang dengan baik pada ph lebih dari 5.5. Keasaman tanah (pH) yang rendah adalah “wilayah kekuasaan” penyakit tular tanah yang diakibatkan oleh cendawan/jamur ,oleh karena itu langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mengkondisikan agar pH naik sehingga tidak cocok untuk wilayah hidupnya.
Kondisi daun anggur kekurangan unsur potasium |
Apa itu kemasaman tanah..??
Berdasarkan wikipedia, Kemasaman tanah (pH), adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan (dalam bahasan ini berarti tanah). Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoretis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Sebagai tambahan, pH normal adalah 7 dan tanah masam berarti PH di bawah tujuh dan sebaliknya Tanah Basa adalah tanah dengan PH di atas 7.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif".
Ya apapun kata definisi, yang penting maksud dan tujuannya sudah dapat kita fahami.
Apa penyebab kemasaman tanah atau PH rendah..??
PH tanah rendah umumnya disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor hujan dan bahan organik tanah. Rendahnya pH tanah yang disebabkan oleh hujan karena air dalam keseimbangan dengan CO2 di tmosfer mempunyai pH ~ 5,6. sehingga pada daerah tropis seperti Indonesia, dalam kondisi normal (tanpa polusi dan aktifitas organik) maka pada musim hujan kondisi pH tanah akan cendrung menurun. penurunan pH tanah akibat hujan akan diperparah dengan kondisi udara yang berpolusi. Polutan utama di atmosfer adalah gas SO2, NH3 dan NOx termasuk NO (nitrit oksida), NO2 (nitrogen dioksida) dan N2O (nitrous oksida). Sumber gas NOx global termasuk juga pembakaran bahan bakar fosil (40%), pembakaran biomass (22%), pemanasan (15%), aktivitas mikrobia tanah (15%) dan oksidasi kimia dari NH3 (8%).
Baca Juga : Pengaruh Curah Hujan Terhadap Tanaman Anggur
Apa penyebab kemasaman tanah atau PH rendah..??
PH tanah rendah umumnya disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor hujan dan bahan organik tanah. Rendahnya pH tanah yang disebabkan oleh hujan karena air dalam keseimbangan dengan CO2 di tmosfer mempunyai pH ~ 5,6. sehingga pada daerah tropis seperti Indonesia, dalam kondisi normal (tanpa polusi dan aktifitas organik) maka pada musim hujan kondisi pH tanah akan cendrung menurun. penurunan pH tanah akibat hujan akan diperparah dengan kondisi udara yang berpolusi. Polutan utama di atmosfer adalah gas SO2, NH3 dan NOx termasuk NO (nitrit oksida), NO2 (nitrogen dioksida) dan N2O (nitrous oksida). Sumber gas NOx global termasuk juga pembakaran bahan bakar fosil (40%), pembakaran biomass (22%), pemanasan (15%), aktivitas mikrobia tanah (15%) dan oksidasi kimia dari NH3 (8%).
Baca Juga : Pengaruh Curah Hujan Terhadap Tanaman Anggur
Faktor kedua yang menyebabkan penurunan pH tanah adalah bahan organik tanah. Ketika mikroorganisme tanah mendekomposisi bahan organik tanah, maka akan melepaskan CO2 yang secara cepat bereaksi dengan H2O menghasilkan H+ dan HCO3-. Dekomposisi residu organik dan respirasi akar meningkatkan jumlah CO2 di dalam udara tanah 10 kali lebih besar daripada di CO2 atmosfer, selain itu mikroorganisme juga menghasilkan asam-asam organik.
Jenis residu yang ditambahkan mempengaruhi jumlah asam yang dihasilkan. Sebagai contoh residu dari hutan pinus menghasilkan lebih banyak asam di dalam tanah di bawah hutan yang selalu berganti daun setiap tahunnya atau padang rumput. Bahan organik tanah juga mengandung gugus karboksilat dan fenol yang bersifat sedikit asam karena melepaskan H+. Kandungan bahan organik tanah bervariasi dengan lingkungan, vegetasi dan jenis tanah. Sehingga kontribusinya terhadap kemasaman tanah juga bervariasi. Pada tanah gambut dan tanah mineral yang mengandung banyak bahan organik, asam-asam organik yang dilepaskan sangat memberikan kontribusi terhadap kemasaman tanah.
Selain kedua faktor di atas, terdapat faktor lain yang jug berperan dalam menurunkan kadar pH pda tanah, yaitu faktor pemberian pupuk kimia. contohnya seperti pemberian pupuk Pupuk Amonium dan Pupuk Mono Kalsium Fosfat.
Pupuk kimia biasanya menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen, akan tetapi oksidasi ammonium dihasilkan ion nitrat dan ion hidrogen sehingga menyebabkan pengasaman tanah. Dengan kata lain, dua atom hidrogen dihasilkan setiap molekul ammonium teroksidasi. Meskipun lebih rendah daripada amonium, Monocalcium fosfat juga menjadi faktor penyebab terjadinya proses pengasaman tanah. Ketika pupuk fosfor diberikan dalam lubang tugal, maka H3PO4 terdisosiasi dalam tanah sehingga terjadi nilai pH yang sangat rendah didekat pupuk tersebut. Tingkat keasaman ini akan secara bertahap menyebar ke dalam tanah sekitar lokasi pupuk. Menurut Lindsay dan Stephenson (1959), nilai pH 1,5 dapat ditemukan segera di zona sekitar pupuk tersebut.
Baiklah, penjelasan di atas hanyalah pengetahuan dasar dalam identifikasi awal kondisi pH tanah. Baca Juga Ciri-Ciri Tanaman Anggur Kekurangan Unsur Hara untuk mengetahui langkah tepat dalam pemberian pupuk.
Dampak Kemasaman Tanah Bagi Tanaman Buah Anggur
Masalah pH tanah masam ini tersebar luas di daerah tropis basah yang telah mengalami pelapukan lanjut seperti halnya juga di Indonesia. Menurut Sanchez dan Logan (1992), bahwa sepertiga dari daerah tropis, atau 1,7miliar hektar, adalah tanah bereaksi asam dengan tingkat kelarutan aluminium cukup tinggi.
Pada tanah bereaksi atau pH sangat masam, yaitu pH lebih rendah dari 4,5, maka dalam sistem tanah akan terjadi perubahan kimia. Perubahan kimia dimaksud adalah sebagai berikut.
Dampak kemasaman tanah terhadap ketersediaan unsur hara
Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.
Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.
Sebagai contoh, alfalfa tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 6,2 hingga 7,8; sementara itu kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.
Baca Juga : Mengenal Tanaman Alfalfa
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.
Kemasaman tanah dapat mengakibatkan penurunan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Karena kemasaman tanah menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara yang diserap oleh akar pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.
Derajat keasaman atau pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah masam. Banyak ditemukan unsur aluminiun yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro, seperti Fe, Zn, Mn, Cu dalam jumlah yang terlalu besar. Akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman. Pada tanah alkali, ditemukan juga unsur yang dapat meracuni tanaman, yaitu natrium (Na) dan molibdenum (Mo).
Sumber : Grapevine Nutrition, Mark L. Chien, Penn State Cooperative, Extension. Lancaster, PA |
Dampak kemasaman tanah terhadap reaksi pestisida
Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut. Herbisida, pestisida, fungsisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit tanaman juga dapat meracuni tanaman itu sendiri.
Nah, Demikianlah pembahasan tentang Dampak Kemasaman Tanah Bagi Tanaman Buah Anggur khususnya dan tanaman lainnya. Untuk penanganan akibat dari penurunan ph Tanah ini dapat membaca postingan dengan tema Cara Meningkatan Ketahanan Tanaman Anggur Di Musim Hujan.
Comments
Post a Comment