Pada postingan-postingan sebelumnya sudah dijelaskan tentang pengaruh hormon giberelin terhadap tumbuhan. Salah satunya adalah hormon giberelin dan hubungannya dengan partenokarpi. Partenokarpi merupakan gejala terbentuknya buah tanpa melalui proses pembuahan. Hasil buah akibat partenokarpi dapat menghasilkan buah tanpa biji (seedless)
Hasil penelitian Barker dan Collin (1965) menunjukkan bahwa GA3 lebih efektif dalam terjadinya partenokarpi dibanding dengan auxin yang dilakukan pada blueberry.
Bagaimana pengaruh GA3 terhadap buah anggur..??
Pemberian hormon pertumbuhan giberelin pada anggur akan memacu aleuron untuk mensintesis enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain, enzim amilase, maltase, dan enzim pemecah protein. Hormon tersebut yang menyebabkan penghambatan perkecambahan dan pembentukan biji. Hal ini terjadi apabila giberelin diberikan pada bunga buah anggur yang akan menghasilkan buah anggur tanpa biji.
Hasil penelitian Clore menunjukkan bahwa pemberian GA3 dengan cara pencelupan klaster anggur jenis Delaware pada saat sebelum berbunga (prebloom) dan sesudah berbunga (post bloom) dalam larutan GA3 dapat menghasilkan 88-96% buah tanpa biji.
Penjelasan di atas adalah salah satu pengaruh hormon giberelin (GA3) pada tanaman buah anggur. Seperti yang sudah kita bahas pada postingan sebelumnya, bahwa hormon giberelin memiliki banyak pengaruh terhadap tumbuhan. Berikutnya saya akan merangkum penelitian tentang aplikasi GA3 dan pengaruhnya terhadap varian anggur Bali, yang dilakukan oleh Astawa, I.N.G dkk, 2008, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
1. Pengaruh GA3 Pada Buah Anggur Bali
Anggur Bali dengan nama ilmiah Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavallee merupakan salah satu buah unggulan pulau Bali. Anggur ini ditanam di Kabupaten Buleleng di tiga kecamatan, yakni Seririt, Gerokgak dan Banjar.
Jenis anggur Bali memiliki buah dengan warna hitam keungulan dan tergolong ke dalam black variety (varietas anggur hitam). Anggur Bali ini juga dikenal dengan nama ’Ribier’ dan dapat dimanfaatkan sebagai buah segar (table grape) ataupun wine (wine grape).
Anggur Bali. Sumber Gambar http://www.baliagrobag.com |
Aplikasi GA3 pada anggur Bali dilakukan dengan cara penyemprotan pada bunga anggur sebelum mekar yang dihasilkan oleh tunas-tunas produktif, dengan konsentrasi yang terdiri dari 5 konsentrasi berbeda, yakni 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm.
Pengaruh aplikasi GA3 terhadap panjang tandan Anggur Bali
Grafik Pengaruh GA3 terhadap panjang tandan buah anggur Bali |
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi konsentrasi GA3 dapat memperpanjang tandan buah anggur. Panjang tandan buah anggur akan mempengaruhi tingkat kerapatan buah anggur, dimana semakin rapat susunan buah dapat memicu tumbuhnya jamur dan penyakit. Hal ini tentunya dapat merusak kualitas dan kuantitas buah hasil panen.
Pengaruh aplikasi GA3 terhadap efek seedless, rasa manis dan ukuran buah.
Tabel Pengaruh GA3 terhadap efek seedless, rasa dan ukuran buah anggur Bali |
Pada Tabel di atas, Pengaruh aplikasi GA3 terhadap efek seedless, rasa manis dan ukuran buah, dapat disimpulkan sbb:
- Aplikasi GA3 pada tanaman buah Anggur Bali menunjukkan efek positif, dimana seiring dengan peningkatan konsentrasi GA3 berdampak pada penurunan jumlah biji pada anggur jenis anggur Bali.
- Aplikasi GA3 juga meningkatkan rasa manis buah. Dalam skala brix terukur, bahwa semakin tinggi konsentrasi GA3 menghasilkan buah dengan kadar brix lebih tinggi. Baca : Mengenal Skala Brix, Skala Kemanisan Buah.
- Berbeda dengan dua pengukuran sebelumnya. yaitu jumlah biji dan kadar brix, ternyata aplikasi GA3 pada buah anggur Bali berpengaruh negatif terhadap berat buah. Dimana pada Tabel diatas dapat dilihat, semakin tinggi konsentrasi GA3 menghasilkan buah yang semakin kecil. pada aplikasi GA3 0 ppm berat buah 5,25 g dan menurun seiring peningkatan konsentrasi GA3, dan pada konsentrasi 200 ppm, berat buah menjadi 2.68 gram.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa aplikasi GA3 sebelum bunga mekar meningkatkan panjang tandan buah, meningkatkan rasa manis, mengurangi jumlah biji namun menurunkan berat per buah. Kesimpulan tambahan, ternyata panjang tandan tidak selamanya meningkatkan ukuran buah.
Penelitian di atas, bukan mutlak menjadi gambaran pengaruh GA3 terhadap buah anggur. Pada penelitian lainnya, seperti Cassanova et al. (2009)
melaporkan peningkatan ukuran buah antara
50-90% pada aplikasi 80 ppm GA3 pada saat
fruit set untuk anggur varietas tanpa biji
“Emperatriz”.
So.. Silahkan mencoba dengan beberapa variasi konsentrasi GA3 dengan beberapa varietas koleksi anda.
Sampai jumpa di postingan berikutnya, terimakasih atas kunjungannya..
Comments
Post a Comment