Skip to main content

Racikan Media Tanam Untuk Polybag

Cara Membuat Media Tanam Untuk Polybag atau Pot yang Baik dan Benar

campuran media tanam
Media Tanam Polybag

Yang nama penghobi tanaman, pasti sudah gak asing lagi dengan yang namanya polibag ataupun pot. Jadi untuk hal ini saya rasa gak perlu dijelaskan lagi ya.. atau kalau masih butuh penjelasan, dilain waktu kita bahas, dengan judul dan postingan yang berbeda.

Racikan Media Tanam Untuk Polybag, itulah judul postingan kali ini. Pembahasan kali ini, sepertinya memang perlu dibuat judul dan pembahasan khusus, karena memang sampai saat ini, masih banyak yang bertanya di grup ataupun halaman facebook tentang bagaimana Racikan Media Tanam Untuk menyemai anggur dalam polybag. Selain itu juga masih ada yang bertanya bagaimana Racikan Media Tanam Untuk membuat tabulapot anggur.

Okelah, kita mulai aja pembahasannya..

Yang jelas, pertama kali adalah bahan-bahan untuk racikan Media Tanam, apa aja ya..??

1. Tanah

Tanah merupakan bahan dasar media tanam, apapun tanamannya pada dasarnya tetap membutuhkan tanah, bukan sekedar untuk tempat tumbuh semaian/bibit, tanah juga memiliki kandungan unsur mikro yang mungkin tidak tersedia pada bahan lainnya yang sangat dibutuhkan tanaman.

Apa sajakah kandungan hara dalam tanah..??

Pada dasarnya tanah memiliki kemampuan untuk menyuplai unsur hara yang tersedia bagi tanaman untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Unsur hara yang tersedia pada tanah dapat diserap akar tanaman. 

Namun, kelebihan unsur-unsur yang tersedia ini dapat meracuni tanaman. Kesuburan tanah selalu berkonotasi dengan produktivitas suatu tanah yang diperlihatkan oleh hasil tanaman/satuan luas tanah. Unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman terdiri dari unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan unsur mikro (Zn, Cu, Mn, Mo, B, Fe, dan Cl). Unsur logam Pb, Cd juga terkandung dalam jaringan tanaman yang disebut hara non-esensial, sebab belum diketahui fungsi unsur tersebut dalam tubuh tanaman. 

Secara umum semua unsur hara bersumber dari bebatuan induk tanah/mineral-mineral, kecuali unsur N yang berasal dari bahan organik.  

Itulah penjelasan tentang kandungan tanah, jadi... untuk racikan dasar Media Tanam Untuk Polybag upayakan menggunakan tanah yang subur.

2. Sekam Padi

Belakangan ini, hampir pembudidaya tanaman menggunakan campuran sekam padi. sekam padi baik digunakan dalam keadaan masih segar/mentah ataupun sudah dibakar. Apa perbedaan dan kelebihan antara sekam padi segar dengan sekam padi bakar..??

Salah satu yang umum adalah, sekam padi mentah, terkadang masih mengandung benih padi, benih ini yang pada akhirnya dapat tumbuh di dalam polibag ataupun pot dan tentunya juga akan mengganggu perakaran dan pertumbuhan tanaman. Tapi, penggunaan sekam mentah juga memiliki kelebihan-kelebihan lain dibandingkan dengan sekam bakar diantaranya, sekam mentah memiliki kandungan vitamin B dan K (kalium) yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, dalam segi keawetan, sekam mentah lebih awet dibandingkan dengan sekam bakar, sehingga sekam mentah dapat menjaga porositas medi tanam lebih lama.

Untuk sekam bakar sendiri, jelas memiliki keunggulan juga, pastinya lebih steril karena sudah melalui proses pembakaran, kandungan karbon yang menjadi salah satu unsur pembentuk kompos, PH tinggi (Alkalis) sehingga dapat mencegah pertumbuhan jamur pada media tanam. Selain itu, daya ikat akar dan daya tahan air lebih baik dibandingkan sekam mentah.

Nah, dari kelebihan dari sekam bakar ataupun sekam mentah, bisa dibayangkan mana yang sesuai dengan tanaman yang akan ditanam, masa penggunaan polibag atau pot, dan tentunya kondisi sekitar dan faktor psikologis pribadi anda. cieeee... kok pakai faktor psikologis sgala ya..??

Maksudnya, kalau anda type yang rajin mengamati hasil semaian dan terlalu rajin menyiram, sebaiknya gunakan media yang tidak terlalu menyimpan air, sebaliknya, kalau anda type yang agak malas menyiram, sebaiknya gunakan media yang lebih lama menahan air.

3. Sabut Kelapa (Cocopeat)

Sebenarnya, penggunaan cocopeat gak terlalu dibutuhkan pada masa-masa penyemaian, apalagi untuk media polybag. Selain karena harganya, cocopeat juga memiliki kekurangan, diantaranya: tidak steril dari pantogen, terlalu lama menyimpan air dan ternyata kandungan hara pada cocopeat yang terbesar adalah unsur Fosfor dan Kalium yang dibutuhkan pada saat tanaman memasuki masa generatif, yaitu masa pembentukan bunga dan buah.

Tapi, untuk racikan tabulapot sangat penting, ya mengingat unsur Fosfor dan Kalium yang kita bahas di atas. tapi perlu diingat, Cocopeat banyak mengandung zat Tanin. Zat Tanin diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk menghilangkan zat Tanin yang berlebihan, maka bisa dilakukan dengan cara merendam cocopeat di dalam air bersih selama beberapa jam, lalu diaduk sampai air berbusa putih. Selanjutnya buang air dan diganti dengan air bersih yang baru. Demikian dilakukan beberapa kali sampai busa tidak keluar lagi. 

4. Pasir

Pasir juga sering dipakai sebagai media tanam pilihannya sekedar untuk menggantikan tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai apabila dipakai sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Bobot pasir yang lumayan berat memudahkan tegaknya setek batang. Tidak hanya itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam pemakaian dan bisa menambah sistem aerasi dan drainase media tanam. 

Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Tipe pasir yang sering dipakai sebagai media tanam. karena keduanya memiliki pori-pori sehingga pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Media pasir lebih membutuhkan irigasi dan pemupukan yang lebih intensif. Faktor tersebut yang menyebabkan pasir jarang dipakai sebagai media tanam dengan cara tunggal. Pemakaian pasir selalu dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain,

Pasir pantai merupakan jenis/tipe pasir yang wajib dihindari untuk digunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut telah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam bisa menyebabkan tanaman menjadi merana. Tidak hanya itu, organ-organ tanaman, semacam akar dan daun, juga menunjukan gejala terbakar yang selanjutnya berdampak pada kematian jaringan (nekrosis).


Masih banyak lagi bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam atau campuran media tanam, seperti akar pakis, arang, humus dan lainnya. Bisa saja seluruhnya dikombinasikan untuk mendapatkan media tanam polybag atau tabulampot dengan syarat kesuburan dan porositas.


Racikan Media Tanam Untuk Polybag

Jadi bagaimanakah Racikan Media Tanam Untuk Polybag yang baik..?

Seperti yang telah kita bahas di atas, bahwa masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. maka dari itu, untuk membuat racikan media tanam harus menyesuaikan jenis dan karakteristik akar tanaman. Karena blog ini khusus mengupas masalah anggur, maka saya hanya akan membahas tentang  Racikan Media Tanam Untuk Polybag yang diperuntukkan untuk menyemai cutting anggur.

Untuk menanam anggur, pada dasarnya tidak ada syarat tanah/media tanam tertentu. perakaran anggur dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah berbatu, berpasir, tanah liat berat, baik dengan kondisi kaya akan unsur hara maupun tidak. Walau demikian, bukan berarti memilih lahan/media tanam menjadi tidak penting, yang sangat perlu diperhatikan adalah drinase, porositas media tanam dan bebas dari mikro organisme parasit.

Untuk pencegahan, media tanam seperti tanah yang akan digunakan sebaiknya sudah melalui tahapan penjemuran dan kering sempurna. Penggunaan  sekam juga lebih baik menggunakan sekam bakar dan hindari penggunaan cocopeat untuk tahap awal pembibitan.

Jadi kesimpulannya, Racikan Media Tanam Untuk Polybag khusus untu menyemai Anggur baiknya menggunakan Tanah+Sekam Bakar

Comments

Postingan Lain

Anggur Isabella

Anggur Isabella, seindah namanya lambang cinta dua dunia, mengapa kita berjumpa namun akhirnya berpisah... kata ini bukan sekedar menjiplak syair lagu malaysia tahun 90 an, tapi memang beginilah nasib pada umumnya penanam anggur jenis Isabela.  Seperti kisah cinta yang diawali dengan hati yang menggebu-gebu akan keinginan untuk menanam anggur, hati bahagia mengiringi pertumbuhan pucuk-pucuk muda yang semakin figur. Beragam pupuk diberikan sesuai kebutuhan si Isabela, hari demi hari, bulan demi bulan dan tibalah masa pembungaan dan berbuah. Teringat kata-kata si penjual, ini anggur hijau, dari awal pembentukan buah, sudah terlihat warna hijau. sebulan kemudia, hati mulai bertanya, mengapa begitu lama buah ini matang, dipetiklah sebiji dari tandan yang tak begitu lebat. Saat buah digigit dan daging buah menyentuh lidah.. cuih.., ludah pertama di sembur... hahaha.. Hati mulai merasa bersalah, belum saatnya dipetik, buah masih mentah,.. bulan ke dua pun tiba, dan kisah awal bul

Penyebab Pecah Buah Pada Buah Anggur

Pecah Buah akibat Serangan Jamur Powdery Mildew (Embung Tepung) (Sumber : University of Georgia Plant Pathology Archive, University of Georgia, Bugwood.org) Apa sebenarnya penyebab buah anggur pecah..?  Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya pecah buah yaitu kelembaban tanah, kelembaban udara, cahaya dan suhu (Maboko, 2006). Masarirambi et al. (2009) melaporkan bahwa pecah buah biasanya terjadi dengan cepat ketika terdapat banyak air dan suhu yang tinggi, khususnya terjadi ketika memasuki periode stres. Hal ini sering dialami oleh para pembudidaya tanaman buah anggur, dan tentunya kondisi buah yang demikian sangatlah merugikan petani.  Penyebab pasti buah anggur yang retak/pecah terbuka masih saat ini masih dalam perdebatan, namun mayoritas berpendapat hal ini disebabkan oleh sistem irigasi/pengairan. Bisa jadi disebabkan oleh kelebihan air atau bahkan kekurangan air. Pada prinsipnya, tanaman buah anggur dapat beradaptasi dengan kondisi minim air, namun b

Mengenal Skala Brix, Skala Kemanisan Buah

Sekian lama kita membahas masalah Anggur, cara budidaya, cara semai, pembuahan dan lainnya. Mungkin kali ini kita akan membahas masalah yang masih berhubungan dengan anggur, yaitu skala kemanisan buah. Mengenal Skala Brix, Skala Kemanisan Buah : Refractometer brix digital Mengenal Skala Brix, Skala Kemanisan Buah Ya, itulah bahasan kita hari ini.. Apa itu Brix? Brix merupakan unit pengukur kemanisan gula di dalam cairan (liquid). Satuan Brix yang digunakan ialah derajat Brix, Brix, %Brix. Skala Brix ditemukan oleh  Ilmuwan Jerman, Adolf Ferdinand W Brix (1798-1870) di tahun 1870.  1% Brix setara dengan 1 gram gula sukrosa di dalam 100 gram air. Jadi, semakin tinggi nilai Brix, semakin tinggi kualitas dan tingkat kemanisan buah-buahan/ sayuran tersebut. Jadi kalau kita membaca spesifikasi varian buah anggur, biasanya tercantum skala brix dari buah anggur tersebut. sebagai contoh salah satu postingan dengan kalimat seperti dibawah ini : Ougyoku, yang berasal