Anggur merupakan tanaman buah merambat dalam bentuk semak milik keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga mengandung banyak senyawa yang dikenal sebagai polifenol dan resveratrol aktif dalam berbagai metabolisme, dan mampu mencegah pembentukan sel kanker dan penyakit lainnya. Selain itu anggur juga mempunyai harga ekonomi yang cukup tinggi. Peluang usaha anggurpun sangat mempunyai potensi yang besar.
BIBIT
Secara umum, anggur diperbanyak dengan stek. Stek yang terbuat dari cabang berwarna coklat, bulat, di bawah kulit hijau, juicy dan bebas dari flek hitam, diameter rata-rata 1 cm, usia rata-rata lebih dari empat bulan dan memiliki mata yang sehat. stek panjang 25-30 cm yang terdiri dari 2-3 buku/ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur lebih dari satu tahun. Dasar dipotong horizontal sekitar 0,5 cm dari ruas, sedangkan bagian ujung dipotong miring 2 cm dari ruas.
Ujung stek ditutup dengan parafin untuk mencegah pengupan. Stek secara kolektif di media pasir yang lembab untuk menumbuhkan akar dan tunas. Setelah akar mulai tumbuh dipindahkan ke polybag. Stek yang akarnya tidak keluar disisihkan. Media terdiri dari campuran pasir, pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1: 1: 1.
Bibit yang sudah ada dalam polybag tersebut disusun dalam rumah pembibitan yang teduh dan disiram secukupnya. Umur 1,5-2 bulan bibit sudah siap dipindahkan ke lapang. Ciri-ciri bibit anggur siap tanam yaitu tanaman sudah berakar seoanjang 5-10 cm, minimal mempunyai dua lembar daun dewasa yang tumbuh normal dengan posisi di samping kiri dan kanan. Pertumbuhannya tampak sehat dan subur.
PENANAMAN
Satu bulan sebelum tanam, sebaiknya lubang sudah dipersiapkan. Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terbuka selama dua sampai tiga minggu agar terkena sinar matahari, kemudian ditutup kembali. Tanah galian bagian bawah dicampur dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 dan dikembalikan ke bagian bawah. Tanah bagian atas juga dicampur dengan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama dan dikembalikan ke bagian atas.
Jarak tanam yang digunakan 4 x 6 m. Bibit dalam polybag yang sudah berumur 1,5-2 bulan di tanam tegak di tengah lubang. Agar bibit tanaman tidak layu terkena sengatan sinar matahari perlu diberi naungan sementara. Bahan naungan dapat dibuat dari anyaman daun kelapa.
Buang polybag dengan hati-hati dengan cara menyayat polybag dengan pisau atau silet. Siram air secukupnya dan diikat dengan ajir agar tanaman tidak roboh oleh angin dan tanaman lurus ke atas menuju para-para. Waktu tanam yang baik adalah pada awal musim kemarau yaitu bulan Mei – Juni atau akhir musim hujan.
PEMELIHARAAN TANAMAN
PEMBUATAN PARA-PARA
Kontruksi para-para dapat dibuat dari kayu, besi atau beton. Dengan para-para sebagai sarana rambatannya, anggur bisa mendapatkan sinar matahari secar maksimal. Jarak tiang para- para 3×3 m atau 4×5 m. Para-paranya sebaiknya berupa anyaman kawat/kayu/bambo dengan mata anyaman 40 x 40 cm. Tingginya bervaiasi antara 2-3,5 m.
PEMBUATAN PAPAN TUMPUAN PEMELIHARAAN
Untuk memudahkan kegiatan pemeliharaan tanaamn anggur di lahan rawa sangat diperlukan adanya papan penumpu untuk berdirinya petani melakukan kegiatan pemeliharaan tanaamn. Papan penumpu dapat didudukan di atas gundukan/gulud tanah di antara tempat tanaamn anggur. Apabila terlalu panjang > 3 m dapat diberi bantuan penyangga di tengahnya.
PENGAIRAN
Tanaman anggur tidak tahan genangan air, bila tidak ada hujan harus disiram atau diairi, sejak saat tanam sampai saat dibuahkan. Pengairan tanaman di musim kemarau dapat diberikan 3 hari sekali dan dikurangi pada musim penghujan. Pemberian air dihentikan tiga minggu sebelum pangkas, bersamaan saat pemupukan.
Tiga hari sebelum pangkas tanaman perlu diairi lagi sampai buah menjelang tua. Pemberian air dihentikan pada saat 2 minggu sebelum buah dipanen. Kemudian 4 hari sebelum buah dipanen, tanaman kembali diairi sampai panen berlangsung.
PEMUPUKAN
Pemupukan dilakukan terhadap tanaman muda sampai tanaman dewasa berupa pupuk kandang dan pupuk buatan. Pemupukan tanaman muda dimulai setelah tanaman berumur 10 hari sampai satu tahun.
Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun).
Umur 0-3 bulan, 10 gr urea interval 10 hari.
Umur 3-6 bulan, 15 gr urea interval 15 hari.
Umur 6-12 bulan, 50 gr urea.
Cara pemupukan pada tanaman muda dengan cara membuat lubang melingkar 10 cm di sekeliling tanaman sedalam 5 cm. Umur 6 bulan tiap pohon diberi pupuk kandang 60 kg. Pemupukan tanaman dewasa disesuaikan dengan waktu pangkas. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang, urea atau ZA, TSP dan KCL. Pupuk kandang 100 kg per pohon dan diberikan satu kali tiap tahun, yaitu dua minggu sebelum pangkas I.
Pupuk TSP dan KCL dan Dolomit diberikan 10 hari sebelum pangkas dan pupuk urea atau ZA diberikan 5 hari sebelum pangkas dan satu bulan setelah pangkas. Pupuk kandang diberikan sekali dalam setahun yaitu menjelang pemangkasan pertama.
Pupuk buatan diberikan setiap pemangkasan sehingga apabila dalam satu tahun akan dipangkas 3 kali maka berarti harus juga diadakan pemupukan sebanyak 3 kali. Dosis pupuk dapat dinyatakan sebagai berikut :
Pupuk kandang : 10 kaleng (100 kg)
Urea : 375-750 gr per pohon ZA : 375-750 gr per pohon TSP : 375 gr per pohon KCL 500 gr per pohon Dolomit : 800 gr per pohon
Pupuk ini ditabur di sekitar pohon dan dicampur dengan tanah, kemudian diairi (dileb). Sebelum pemupukan, tanah dibersihkan dari gulma dengan dicangkul ringan seluas tanah yang akan dileb.
PENGENDALIAN HAMA/PENYAKIT HAMA
Burung, kalong, musang, merusak buah yang hampir masak, sehingga teras buah menjadi rusak, kurang menarik. Pengendalian dilakukan dengan membungkus buah dengan kertas semen, kertas berlilin atau kertas koran setelah beberapa butiran buah masak.
Kumbang (Apogonia destructor) menyerang daun sejak senja sampai menjelang fajar, secara berkelompok. Pengendalian dilakukan dengan menjauhkan tanaman inang (berdaun lebar), pasang lampu pada malam hari dengan perangkap. Pemberantasan dengan insektisida sistemik. Kutu putih, merusak tunas pucuk. Pemberantasan dengan insektisida sesuai dengan petunjuk.
PENYAKIT
Penyakit embun madu atau Downy mildew yang disebabkan oleh jamur Plasmopara viticola yang menyerang daun, tunas dan buah sehingga menganggu pertumbuhan dan merusak buah. Pengendalian dengan fungisida, seperti Banlate sesuai petunjuk
Penyakit embun tepung atau Powdery mildew yang disebabkan oleh Oidium sp menyerang daun, tunas, bunga dan buah muda. Tampak bercak tipis seperti bedak,putih kelabu sampai kemerahan dan retak pada buah. Pengendalian dengan fungisida sesuai dengan petunjuk.
Penyakit karat daun yang disebabkan oleh Phakospora vitis. Permukaan daun sebelah bawah nampak bercak-bercak tertutup tepung berwarna oranye. Pengendalian dengan fungisida Dithane M-45, Manzate dan lain-lain sesuai petunjuk.
PEMANGKASAN BENTUK/ARSITEKTUR
Pertumbuhan cabang dan ranting perlu diatur guna memperoleh bentuk yang baik. Batang pokok dipilih satu yang baik. Bila dari stek tumbuh dua cabang, maka pilih satu yang baik dan kuat. Batang dibiarkan merambat ke arah para-para, lengkungan ke satu arah. Setelah agak panjang, potong dan tinggalkan 75 cm dari lengkungan tersebut. Dari potongan ini akan tumbuh banyak cabang primer.
Pilih empat cabang yang sehat pada dua arah atau empat arah. Setelah cabang primer tumbuh agak panjang dan berwarna coklat, potong lagi dan tinggalkan 75 cm. Dari sisa potongan ni diharapkan tumbuh cabang sekunder yang diatur ke semua arah.
Cabang sekunder diharapkan tumbuh empat sampai lima yang baik, sehat dan subur. Cabang- cabang ini dipotong hingga tinggal 75 cm. Dari cabang ini akan tumbuh cabang tersier yang jumlahnya tidak ditentukan, semua cabang sehat dipelihara.
Pemangkasan pembuahan harus direncanakan dengan baik. Berapa kali akan dibuahkan, kapan akan dipangkas. Tindakan pemangkasan harus dikaitkan dengan tindakan lain seperti pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Sebelum pemangkasan diperiksa duku salah satu cabang, potong ujungnya. Apabila pada bekas potongan tersebut tidak meneteskan air, maka pemangkasan perlu ditunda dulu dan pengairannya perlu ditambah sampai apabila ujung cabang dipotong maka akan meneteskan air.
Setelah ujung cabang yang dipotong akan meneteskan air, maka pemangkasan dapat dilaksanakan. Semua cabang dibuang. Cabang subur dapat ditinggalkan 4-6 mata, sedangkan cabang kurus dan kecil tinggalkan dengan satu mata. Saat pemngakasan terbaik pada musim kemarau atau akhir musim hujan. Pemangkasan pertama bulan Maret/April dan ke dua bulan Juli/Agustus.
Pemangkasan bulan November/Desember untuk memelihara pohon agar pada musim hujan, tanaman dalam keadaan subur. Pemangkasan dilakukan dua minggu setelah panen. Dua minggu setelah dipangkas, cabang akan mengeluarkan tunas bunga dan juga tunas-tunas baru.
Apabila ada cabang pangkas yang tidak tumbuh tunas baru, maka pangkasan diulang kembali dan menggunakan atau meninggalkan 3 mata saja. Apabila dari satu sisa cabang pangkasan keluar 2 atau 3 tunas sebaiknya dipelihara satu tunas saja, agar tunasnya sehat dan subur dan menghasilkan dompolan buah yang besar.
Comments
Post a Comment