Kurma adalah keluarga palem, terdapat kurang lebih 2800 jenis varietas palem di seluruh dunia, dan salah satunya adalah Kurma alias date palm dactylavera. Kurma sendiri memiliki lebih dari 1600 varietas. Pada setiap varietas kurma terdapat keunggulan dan kekurangan masing-masing. dari segi bentuk buah, rasa buah dan warna buah kurma sangat beragam. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.
Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Sebagian besar perkebunan menggunakan perkembangbiakan stek pada tanaman, terutama pada kultivar 'Medjool' karena bisa menghasilkan panen yang banyak serta buah yang manis dan besar. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan biji.
Pembuahan dengan serbuk sari pada pohon kurma dilakukan secara alami oleh angin tetapi pada perkebunan oasis tradisional dan perkebunan modern, penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan alami pada tanaman jantan dan betina, dapat terjadi dengan jumlah yang sama antara kedua tanaman. Namun, bila dilakukan dengan bantuan, satu tanaman jantan bisa menyerbuki hingga 100 tanaman betina.
Beberapa petani bahkan tidak memelihara tanaman jantan, yang mana sebagai bunga jantan, untuk menyediakannya di pasar lokal pada saat waktu penyerbukan. Penyerbukan manual dikerjakan oleh pekerja terampil dengan menggunakan bantuan tangga untuk naik ke atas pohon. Di beberapa daerah seperti Irak, para pekerja memanjat pohon dengan menggunakan alat pemanjat khusus, dimana alat tersebut mengitari batang pohon dan pendaki membuatnya tetap melekat pada bagasi saat mendaki. Jarang serbuk sari dapat diterbangkan ke bunga betina dengan angin.
Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).
Saat ini terdapat 3 cara dalam mengembangkan Pohon kurma yaitu :
1. Biji.
Mengembangkan pohon kurma dari biji, memiliki kekurangan dan kelebihan, kelebihan mengembangkan dengan cara ini antara lain :
- Biji mudah didapatkan
- Lebih Ekonomis dan
- Proses pengembangannya relatif lebih mudah
Baca Juga CARA MENYEMAI BIJI KURMA
Namun disisi lain, cara penanaman dari biji ini memiliki kekurangan, dimana jenis kelamin bibit belum teridentifikasi dan harus menunggu sampai bibit berbunga. hal ini jelas memakan waktu yang lebih lama, apalagi rencana budidaya untuk tujuan komersil. kekurangan penanaman kurma dari biji yang paling mencolok adalah, dimana buah yang dihasilkan tidak sebaik buah indikannya. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa umumnya hasil buah sangat kurang memuaskan bila bibit yang dikembangkan berasal dari biji.
2.Kultur jaringan
Saat ini sudah banyak laboratorium holtikultura yang mengembangkan bibit kurma dengan cara kultur jaringan. kelebihan dari kultur jaringan tanaman kurma sama seperti hasil kultur jaringan tanaman lainnya yaitu :
- jenis kelamin sudah jelas, yaitu berdasarkan bahan baku untuk membuat bibit. Jika bahan bakunya di ambil dari pohon kurma jantan maka bibit yang di hasilkan adalah bibit kuljar jantan. Jika bahan bakunya di ambilkan dari pohon betina maka nantinya akan mjd bibit kuljar betina.
- bibit yang di hasilkan bisa sama persis dengan induk pohon yang di jadikan bahan bakunya.
3.Offshoot
Cara ini biasa disebut juga dengan pencangkokkan bibit dari indukan. pada masa pertumbuhan pohon kurma, akan menghasilkan anakan-anakan maupun percabangan yang tumbuh di sekitar rumpun maupun batang. anakan yang tumbuh ini memiliki sifat dan jenis kelamin sama seperti indukannya. cara pencangkokan ini yang umumnya dilakukan oleh sebahagian besar petani-petani kurma. namun bibit dengan cara ini sangat sulit didapat di Indonesia.
Bibit dengan cara ini, merupakan bibit terbaik untuk budidaya, namun harga yang sangat mahal menjadi kendala utama pecinta tanaman buah ini. selain itu, umumnya hasil cangkokan dapat dipisah dari indukannya pada usia anakan 2-5 tahun, dan hasil pemisahan masih harus menjalani masa-masa adaptasi.
Dari penjelasan singkat di atas saya menyimpulkan, untuk saat ini investasi dalam bidang pembibitan kurma masih sangat terbuka, untuk kedepannya akan banyak investor yang akan beralih ke perkebunan kurma, mengingat kalkulasi laba dari penjualan kurma yang sangat menggiurkan.
Comments
Post a Comment